Bima

Bima

12 September, 2017

NGAJI ADAP : Jangan Banyak Bertanya

Al Habib Abdullah Al Haddad juga berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " Perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya ". ( Ghoyah al Qashd wa al Murad )

Dikisahkan, Bahwa seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba” Nabi Khidir A.S mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara Nabi Khidhir.

Maka Nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?.
Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi )

Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". ( Al Fataawa al Hadiitsiyyah )

Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan :
" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya ( maksudnya terbukanya hijab2 batinnya ), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".( al Manhaj as Sawiy )

Para ulama ahli haqiqat mengatakan,"Mayoritas ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan baik antara murid dengan gurunya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar