Ya Kayuku Ya Kayumu ( Do'a Lempit
Bumi )
Khalaqoh pengajian Syekh Nawawy
Al Bantany gempar. Ditengah-tengah pengajian yang biasa digelar sang syekh
di Masjidil Haram tiba-tiba muncul seorang laki-laki berpakain adat jawa lengkap
dengan blangkon. Murid-murid Syekh Nawawy dari berbagai penjuru Negara islam
Kaget setengah mati Karena laki-laki itu tahu-tahu sudah berada di
tengah-tengah halaqoh tanpa ada yang mengetahui sama sekali.
Setelah pengajian rampung, sang
syekh mendekati laki-laki tadi. Sang syekh bertanya kepadanya :
“ Setiap Hari Uang Berlimpah
Masuk Kedalam Dompetku & Rekeningku Dengan Sangat Mudah Dan Terus Berlipat
Ganda… Qobul…”
" Kamu siapa dan dari Mana…?
"
" Saya Abdulloh sang Syekh,
asal saya dari Jawa "
" Kok kamu tiba-tiba bisa
berada di tengah pengajian….? "
" Begini sang Syekh, saya
pernah berguru kepada panjenengan beberapa bulan yang lalu. Akan tetapi karena
suatu hal saya harus pulang ke Jawa. Hal itu membuat keinginan saya untuk terus
belajar kepada sang Syekh harus saya lupakan. Pada saat - saat terahir saya mau
pulang ke Jawa saya sowan kepada panjenengan untuk meminta amalan yang kalau
diamalkan akan dapat membawa saya ke Mekah tanpa mengeluarkan biaya, maklum…
saya berasal dari keluarga petani biasa. Dan panjenengan mengabulkannya. "
" Setiap kali saya kepingin
ngaji dan kangen kepada panjenengan saya baca do'a yang diajarkan Panjenegan.
Pesan panjenengan waktu itu yang penting saya yakin insya Alloh saya dapat ke
Mekah. Dan nyatanya saya sudah tiga kali inisampai ke Mekah. Akan tetapi tadi
ada satu lafal yang tidak kebaca jadi saya muncul di tempat keramaian."
Syekh Nawawy berkata : " Kok,
aku tidak ingat pernah mengajarkan kepada sampean do'a lempit bumi ( Thoyyul
Ardhi ) ini. Seingatku, aku belum pernah mengajarkan kepada siapapun. Coba
bagaimana ijazah yang ku berikan kepadamu…? "
" Ini do'a yang dulu panjenengan
Ijazahkan kepada saya : " YA KAYUKU YA KAYUMU LAA ILAAHA ILLA ANTA ".
" Lho… lho… lho... kok YA
KAYUKU YA KAYUMU….? Bukan ya kayuku ya kayumu, tapi yang benar YA HAYYU YA QOYUUMU
LAA ILAHA ILLA ANTA. "
Setelah menerima penjelasan dari
Syekh Nawawy, Abdulloh bergegas mencari tempat yang sepi untuk kembali ke Jawa.
Tapi apa yang terjadi.... Setelah beberapa kali ia melafalkan do'a yang baru
saja dibenarkan dari gurunya ia tetap berada di tempat semula. Ia bingung.
Mengapa setelah diajari do'a yang benar malah tidak bisa pulang ke Jawa…..?
Selidik punya selidik ternyata ia kurang yakin atas do'a yang baru saja
dibenarkan oleh sang guru. Dan singkat cerita akhirnya ia harus menetap di
Mekah dan meninggal di sana.
# Syekh Nawawy Al Bantany adalah salah
satu Ulama Indonesia yang mendunia. Karangan-karangannya sangat banyak dari
berbagai cabang ilmu. Beliau Lahir di daerah Tanara Banten dan meninggal Di
Mekah.
Yang ingin mengamalkan silahkan
tulis Qobiltu + hadiah Al fatihah & Sholawat buat saya dan ke 2 orang tua
saya
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Semoga Bisa Bermanfaat
Salam Jaya… Satu Nusa Satu
Bangsa, Indonesia Raya
From Martapura OKU Timur Sumatera
Selatan
vikyfirst@gmail.com
☆☆☆☆☆
Qobiltu
BalasHapus