Setiap orang pastinya mempunyai
hajat ( keinginan ), harapan dan cita² yang selalu di upayakan agar bisa
terwujud, jika orang yang mempunyai hajat dan kebutuhan besar apalagi yang
sifatnya sangat mendesak, maka disaat keadaan seperti itu, orang² seringkali akan
melakukan suatu hal yang luar biasa.
Contoh suatu hajat besar dalam
kehidupan kita sehari² adalah disaat orang tua kita sakit keras dan keselamatan
jiwanya terancam. Sementara, disaat seperti itu kita tidak mempunyai uang yang
cukup untuk membayar rumah sakit, bahkan untuk menebus resep obat²an dari
dokter. Atau, disaat anak kita terancam akan dikeluarkan dari sekolahnya jika kita
tidak melakukan pelunasan pembayaran SPP hari itu juga.
Bertemunya berbagai macam bentuk kepentingan
yang mendesak dalam satu waktu yang bersamaan, seperti kontrakan rumah mesti dibayar,
hutang sudah jatuh tempo, sementara anak lagi sakit keras, hal² seperti itu
seringkali membuat seseorang merasa terhimpit, tersisihkan dan terpojokkan oleh
keadaan.
Dalam menghadapi hajat dan
keperluan yang mendesak seperti itu ada saja orang² yang memilih untuk menempuh
segala macam cara tanpa memperdulikan apakah cara itu halal atau haram. Cara²
semacam itu bukan saja hanya dilakukan oleh
orang² biasa, akan tetapi juga banyak dilakukan oleh orang² yang relatif
mempunyai strata status sosial yang lebih baik.
Ada juga orang yang berusaha untuk
menenangkan dirinya sendiri di samping tetap berusaha secara ekstra sambil
meminta petunjuk serta pertolongan Allah SWT.
Tidaklah mudah untuk membedakan
antara hajat dan kebutuhan besar serta mendesak. Tiap individu mempunyai ukuran
subjektif. Bisa jadi seseorang menganggap sebuah hajat ialah kebutuhan besar tetapi
tidak bagi individu lain. Jadi jenis, kuantitas,
tingkat dan kualitas kebutuhan itu sangat ditentukan oleh masing² individu.
Upaya yang harus dikerjakan untuk
dapat mewujudkan cita², harapan serta keinginan² tersebut adalah melalui jalan usaha
dan kerja keras. Namun tidaklah menutup kemungkinan bahwa ada satu usaha yang
sangat mempengaruhi dalam proses terwujudnya keinginan serta hajat kita, yakni
kekuatan langit atau berdo’a kepada Allah SWT. Sebab sebenarnya do’a ialah
usaha seorang hamba mengetuk pintu langit, sedangkan ikhtiar merupakan usaha
dan upaya menggetarkan bumi.
Penjelasan lengkapnya silahkan lihat
videonya di link berikut :
Silahkan tonton sampai selesai
agar bisa jelas & tidak terjadi missunderstanding
Amalan do’a yang ke dua kalinya
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Do’a yang pertama saat sujud seperti
yang diatas, lalu di akhiri dengan membaca ayat ke 201 dari surah al baqoroh berikut
ini :
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
2. Kemudian di lajutkan dengan membaca
surat al fatihah
3. Selanjutnya, baca do’a yang kedua, lalu membaca ayat ke 127 dari surat al baqaroh berikut ini :
رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡع
Semoga bermanfaat buat sahabat
semua
Awal baru
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Salam Jaya… Satu Nusa Satu
Bangsa, Indonesia Raya
From Martapura OKU Timur Sumatera
Selatan
vikyfirst@gmail.com
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Qobiltu al-fatihah
BalasHapus