Bima

Bima

22 Desember, 2016

Qosam Dalam Pemaharan Ilmu & Ketentuan Dalam Amalan

PERHATIKANLAH JATUHNYA UCAPAN QOSAM

Ini adalah hal penting yang perlu dipahami oleh sedulur-sedulur yang tidak menyadari akan ucapan Qosam yang diucapkan kepada guru-guru Hikmah.

Sedulur, tahukan anda bahwa dalam dunia Hikmah itu ada satu istilah yang disebut QOSAM..?
Qosam itu adalah suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak maupun beberapa pihak antara bangsa ghaib dengan bangsa manusia, dan qosam ini diucapkan melalui bahasa isarah yang kadang tidak kita sadari. Dan apabila manusia melanggar Qosam tersebut maka yang terjadi adalah kegagalan yang fatal.

Berikut ini saya contohkan ucapan-ucapan Qosam yang sering disepelekan oleh para pengamal ilmu Hikmah
1. Qosam dalam mahari keilmuan
Mahar itu adalah suatu benda baik berupa uang maupun Emas murni yang diberikan kepada guru untuk meminang atau menebus ilmu maupun benda bertuah yang dipilihnya. Dimanakah letak ucapan Qosam dalam hal pemaharan ini…? Yaitu ketika kita mengatakan kepada Guru kita seperti:
" Guru, besok saya akan memahari keris ini, semoga guru mengizinkannya" kemudian esok harinya hingga 24 jam ternyata kita tidak mampu menepati janji kita sebab ada halangan atau lainnya, dan keesokan hari (hari kedua) barulah kita sempat untuk memaharinya. Nah, ini yang disebut melanggar Qosam, dan ini pula yg disebutsuatu tanda bahwa keris yang diambilnya tidak akan memiliki Pamor atau berkah untuk kita.


Akan tetapi jika kita mampu menepati Qosam kita sebelum 24 jam, maka apa yang kita ambil pun akan bermanfaat. Dari dasar inilah saya sering mengingatkan kepada sedulur-sedulurku yang suka memahari keilmuan supaya jangan mengucapkan Qosam (janji) dulu sebelum maharnya benar-benar sudah ada, sebab melencengnya qosam (janji) walaupun hanya telat sehari, itu merupakan tanda kegagalan ilmu yang akan anda ambil, atau sifat ilmunya akan sangat lambat tercapai.


Dulu saya pernah mengalami hal sepeti ini, saat itu saya sudah menelpon guru saya bahwa nanti malam saya akan ambil (memahari) mustika darinya, tetapi ternyata malam hari turun hujan lebat sedangkan rumah saya dengan guru saya berlainan kota, tetapi berhubung saya memahami "bab pemaharan ilmu", saya pun harus rela basah kuyup demi menepati Qosam yang sudah saya ucapkan.
2. Qosam yang ada pada ketentuan amalan.

Kadang ketika ada murid yang betul-betul dalam keadaan terdesak seperti terdesak ditagih hutang, si murid datang kepada guru untuk meminta wiridan pelunas hutang, kemudian si guru mengijazahkan satu amalan, misalnya guru memerintahkan kepada murid untuk puasa 7 hari dan amalkanlah al-ikhlas 1000x tiap malam. Tetapi apa yang terjadi sedulur, ternyata ketika si murid baru melaksanakan puasa 3 hari eeeeehh... Ternyata hutangnya sudah dapat dilunasi, hingga ahirnya si murid pun tidak lagi meneruskan untuk puasa sampai 7 hari, sebab ia sudah merasa berhasil.

Nah, inilah yang sering sekali disepelekan, padahal awalnya ia telah berqosam untuk puasa 7 hari. Apabila ini sampai terjadi maka saya jamin ekonominya akan mengalami kehancuran yang kedua lebih parah dari yang pertama. Dari itu saya sering berpesan kepada para santriku yaitu, seandainya hanya dalam waktu 3 hari hajat anda sudah tercapai, kewajiban anda untuk puasa 7 hari itu harus dilanjutkan, sebab aturan puasa itu yang disebut Qosam.
3. Qosam pada waktu Wirid.
Kadang sering terjadi pada kita, ketika kita sedang membaca wirid tiba-tiba ada tamu, dan berhubung yang datang (tamu) itu orang penting, ahirnya kita menghentikan wirid kita sebab hendak menemui tamu kita. Atau bahkan dalam hati kita berkata "Waduh,,, ada tamu penting nih, kalau begitu saya putuskan saja dulu wiridnya nanti malam saya ulangi lagi"


Hal ini kelihatan sepele, tetapi hakikatnya perbuatan seperti itu adalah memutuskan Qosam (janji) dan efek yang terjadi adalah justru hajat anda akan semakin menjauh 100 hari dari anda. Artinya mungkin ketika anda sedang wirid, hajat anda sudah siap di sampaikan atau sudah ada di depan anda, tetapi ketika terputus wiridnya maka yang tadinya sudah dekat akan berubah menjadi jauh sekali, sekitar 100 hari barulah bisa datang mendekat lagi.

Dan dalam hal ini saya sendiri sering mengalami, akan tetapi saya selalu berpesan kepada keluarga sebelum saya memulai wiridan, yaitu seperti mengatakan "Saya hendak wirid 1 jam, jika nanti ada tamu, suruh saja dia nunggu 1 jam atau kembali lagi lain waktu".


Dengan meninggalkan pesan seperti ini maka tidak akan terjadi hianat Qosam dan tamu yang datang pun akan memahami kondisi kita.
Demikianlah sedulur, semoga dapat difahami dan dapat dilakukan oleh kalian semua demi mendapatkan kesempurnaan hajat
Sebenarnya pasal Pemaharn itu adalah suatu isarah awal dari nilai keberhasilannya atau kegagalannya suatu ilmu. Artinya, ketika kita hendak memahari keilmuan/benda tetapi diundur karena adanya penghalang maupun tidak ada penghalang maka itu sudah dipastikan bahwa ilmu yang diambilnya akan bersifat lambat reaksinya atau bahkan GAGAL, sebab Hakikat pemaharan itu sebenarnya sebuah QOSAM (yaitu perjanjian antara ghaib, guru dan pelaku). Dan apabila si pemahar mampu menepati apa yang diucapkannya maka itu merupakan tanda keberhasilannya. Dari itu wahai sedulur... Berfikirlah terlebih dahulu sebelum berqosam.
" Shollalloohu 'alaa Muhammad "
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Semoga Bisa Bermanfaat

Salam Jaya… Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Raya

From Martapura OKU Timur Sumatera Selatan

vikyfirst@gmail.com

☆☆☆☆☆

Tidak ada komentar:

Posting Komentar