Alhamdulillah
sewaktu saya ke hulu sungai Barito Kalteng saya ketemu dengan seorng kakek tua
sederhana dan bersahaja beliau biasa dipanggil Kai / mbah Gayat ( beliau mempunyai
kelebihan yang luar biasa tapi saya tidak tuliskan ), saya tidak tahu juga
kalau beliau akan membuka ilmunya kepada saya karena setiap ketemu biasa saja
paling kalau ketemu saya belikan rokok atau sekedar segelas teh.
Pada suatu
hari waktu saya mau berangkat beliau bercerita hanya saja karena tidak ada
tulisan jadi saya tulis dipostingan ini dengan digabungkan dari wawasan yang
pernah saya tahu juga dari berbagai sumber sekedar untuk bahan menambah wawasan
jadi seandainya ada yang tidak sefaham terlebih dulu saya meminta maaf karena
niat saya hanya ingin berbagi dan berharap manfaat khususnya untuk pengunjung
blog ini.
NUR KUN HU
DZULLAH , Syahadat Kosong, alam masih belum ada apa” (JIBU) kecuali rahasia
sirr, namanya la sautin wala harfin = tidak bersuara dan tidak berhuruf (..xxx..)
artinya Aku Adalah Aku atau Dia Adalah Dia, yang merupakan nama bathin hanya
satu kata tapi bermakna syahadat dan berarti beberapa kata, yang menjadi
rahasia dan dikeramatkan. Seandainya dibuka atau dipaparkan tentu saja bukanlah
rahasia lagi tapi jadi rahasia umum namanya.
Dalam buku
Mencari Nama Tuhan Yang ke 100 penulis menyebut nama itu adalah Ahad artinya
Maha Satu-Satunya, satu kata tapi bermakna syahadat, satu kata tapi artinya beberapa
kata Maha Satu-Satunya jadi artinya bukan esa atau satu karena satu pasti ada
dua, tiga dst, AHAD adalah nama dzohir Allah yang ke 100 yang termaktub dalam
surah al Ikhlas bukan al Ahad bukan pula Al Wahid, nama itulah yang jadi amalan
atau wirid salah seorang sahabat Rasulullah yang mendapat kemulian yang begitu
besar bahkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Rasulullah mendengar suara
terompah / sandal sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah di surga ( Bilal bin Rabah
adalah seorang budak negro yang dibebaskan dan menjadi muslim lalu menjadi 10 sahabat
yang dijamin masuk surga, Bilal bin Rabah adalah muadzin / tukang adzan pertama
).
Yang
merupakan nama Allah juga terdapat dalam Alquran adalah HAIRUL MAKIRIN bukan
termasuk dalam Asmaul Husna.
Nur yang
awal” adalah Nur Habibi ( Bahwasanya yang pertama-tama terjadi pada Diriku
sesudah Nur yang awal” adalah Nur Habibi ) atau Dzat Allah, daripada NurNya
dengan berfirman KUN yang menerbitkan Nur Muhammad.
NUR KUN “HU
DZATULLAH”, Syahadat Diri Nur Muhammad, yang merasa bahwa dirinya Tuhan karena belum
tahu ada Allah sehingga mendengar firman ALASTU BIROBBIKUM, Nur Muhammad
terpukau dengan segala keindahan yang dilihatnya sehingga terucap ALLAHUMMA.
NUR KUN ILLA
HUWA HAQ, Syahadat Bathin, pengakuan tentang Allah Yang Maha Haq. Sehingga abadilah
syahadat karena ada KHOLIK dan MAKHLUK yaitu Syahadat Allah ” LAA ILAHA
ILLALLAH” dan Syahadat Rasul “MUHAMMAD RASULULLAH”.
Di zaman
nabi Musa AS juga ada yang termaktub dalam Al quran ” INNANI ANALLAHU” Syahadat
Awal Allah ketika nabi Musa AS berdialog langsung di bukit Thursina, sebelum
syahadat nabi Musa “LAA ILAHA ILLALLAH MUSA KALAMULLAH” . Ada pula syahadat
nabi yang lain seperti syahadat nabi Ibrahim AS “LAA ILAHA ILLALLAH IBRAHIM
KHOLILULLAH”. Syahadat nabi Isa AS “LAA ILAHA ILLALLAH ISA RUHULLAH dll ).
Terucap pula
firman pengasihan Allah kepada Nur Muhammad ( DZOHIRU ROBBI WALBATHINU ABDI dalam
riwayat lain ada tambahan ILLALLAH HUWALLAH HUWA RUHUM) dalam sebuah riwayat
juga dikatakan DZOHIRU ROBBI WALBATHINU ABDUH artinya Zahir Tuhan itu ada pada
Bathin Hamba-Nya ( di dalam Ilmu Hakikat. Ilmu Hakikat inilah yang sebenarnya
untuk meng-Esakan Allah, dengan mengenal Diri agar bisa sempurna untuk mengenal
Allah SWT ).
Maka, Nur
Muhammad memuji diri sendiri kepada Nur Habibi yang awal2. Dzikir Nur yang
awal2 yaitu :
“LAA ILAHA
ILLALLAH MUHAMMAD WUJUDULLAH”
“LAA ILAHA
ILLALLAH NUR HAQQULLAH”
“LAA ILAHA
ILLALLAH MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH”
Maka
terucaplah shalawat Nur Muhammad yang pertama ‘KUN SHOLLI ALA MUHAMMAD” kepada
alam semesta yang disambut dengan SHOLALLAHU ALAIHI WASSALAM.
Daripada Nur
Muhammad pula Arsy, Lauhul Mahfud dan alam semesta tercipta serta Nabi Adam dan
diri kita.
Syech Abdul
Asysyahrani Rahimahullah Alaihi berkata : “INNALLAHA KHALAQA RUHUN NABI SAW MIN
DZATIHI WAKHALAQAL ‘ALAAMI MINNURI MUHAMMAD SAW.”
Artinya ” Sesungguhnya
Allah telah menjadikan Roh Nabi Muhammad dari pada Dzat Allah dan sekalian Alam
ini dijadikan dari pada Nur Muhammad SAW “.
Ada beberapa
syahadat lagi yang terdapat di dalam Suluk Sujinah ( suluk ini terdiri dari
tujuh pupuh yang membahas seputar ilmu tasawuf seperti Nur Muhammad, roh, dll ).
Saya tuliskan sinopsis dari Suluk Sujinah dalam pupuh pertama yaitu Pupuh
Asmaradana mengenai syahadat tujuh dan syahadat tiga.
Adapun
syahadat tujuh adalah,
1. Syahadat
orang awam, yaitu asyhadu an la ilaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammadan
rasulullah.
2. Syahadah
al-tariqah, yaitu la ma’budah illa Allah,
3. Syahadah
haqiqah, yaitu la maujuda illa Allah,
4. Syahadah
ma’rifah, yaitu la ya’rifu illa Allah.
5. Syahadat
batin, yaitu Allah-Allah jero ciptane/ di dalam ciptaannya,
6. Syahadat
gaib, yaitu yahu-yahu,
7. dan
Syahadah barzah, yaitu haq-haq.
Sedangkan
syahadat tiga adalah,
1. Syahadat
muta’awwilah (permulaan) ialah syahadat lafal yang dikerjakan lahir batin,
yaitu syahida ilahu annahu la ilaha illa huwa, syahadah mutawassithah
(pertengahan), lafalnya, syahidina ‘ala anfusina, dan syahadah muta’ahhirah
(terakhir), lafalnya, la ilaha illa huwa.
2. Syahadat
yang dipergunakan sehari-hari disebut syahadat syari’ah, lafalnya la ilaha illa
Allah Muhammad Rasulullah.
3. Ada pula
yang lain Syahadat yang di pakai oleh Ahli Bai’at yaitu
“ASYHADU
ALLA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMADURRASULULLAH”.
Mungkin
masih ada beberapa syahadat lain lagi seperti syahadat diri, syahadat ruh dll yang
bisa jadi banyak versi tapi saya rasa cukup tulisan di atas tentang macam2
syahadat.
Aplikasi:
Saya
tuliskan yang bisa dipakai untuk umum sesuai niat untuk apa yaitu:
Kita pakai
pernafasan perut / dada biasa yaitu saat menarik nafas dengan menyebut Syahadat
gaib, Tarik nafas dari hidung ucapkan dalam hati “YAHU” dengan “HU” ( panjang)
sampai perut / dada penuh tahan dan naikan lidah dilekukkan di lelangit mulut
lalu baca syahadat silahkan pilih syahadat2 di atas atau yang umum saja “LAA
ILAHA ILLALLAH” 11x atau 21x
Lalu
keraskan perut sedikit setelah itu keluarkan nafas pelan2 dari mulut…ulangi 3x
atau 7x.
Fungsi insya
Allah banyak sekali seperti pagar gaib diri, membersihkan / menambah aura, dll
sesuaikan niat, kalau saya sederhana saja untuk sekedar mencari ketenangan bathin
dan ingin hening bila ada masalah.
Demikian yang
bisa saya tulis dan tidak sedikit pun bermaksud menggurui, kalau ada khilaf
salah kata atau bahkan menyinggung dalam tulisanku dengan segala kerendahan
hati kurang lebihnya mohon dimaafkan.Wallahu a’lamu bisshowab.