Seluruh
pembaca blog ini semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan berkahnya untuk
kita semua aamiin.
Masih dari
alam semula jadi kali ini saya ingin berbagi sebuah khazanah makrifat dan
hakikat beras untuk tercukupi pangan.
Khazanah
ilmu ini saya dapat ketika ikut panen di Kalimantan Tengah, yang mana walau pun
zaman kita sudah modern tapi petani-petani di sini masih tidak melupakan budaya
dan tradisi dari leluhur yang masih dipertahankan.
Beras adalah
termasuk dalam sembako kita selain beras ada jagung dan sagu yang merupakan
makanan pokok di daerah-daerah tertentu. Beras adalah bahan pangan wajib untuk
kita. Bahkan pangan ini menjadi prioritas untuk dalam repelita negara kita
yaitu meningkatkan swasembada pangan.
Artinya
masalah perut ini jadi nomor satu di negara kita tidak heran juga di tempatku
ada mindset yang sepertinya mendarah daging bagi sebagian orang yang penting
ada nasi atau makanan untuk besok, cukuplah sudah hal lain kurang penting. Bila
perut kenyang maka semuanya pun jadi nyaman dikerjakan, dll. kalimat yang
menunjukkan pentingnya makanan terkhusus beras ini.
Menurut
guruku dulu padi asal beras adalah salah satu tumbuhan-tumbuhan terawal
tercipta makanya nama asalnya berdekatan dengan nama asal besi dan perempuan.
Untuk membuktikan itu bila ada yang kebal coba anda ambil padi tua yang
berwarna hitam, pakaikan untuk menghantam orang yang punya kebal insya Allah
kekebalannya akan tembus. Nama semula jadi asal padi biasanya diamalkan oleh
orang yang bercocok tanam di Kalimantan Tengah tapi saya tidak membahas itu
tapi beras.
Analogi
beras dengan padi ini seperti papan dengan pohon. Bakunya adalah pohon lalu
dibelah jadi papan lalu jadi meja, rumah dll. Pohon-papan-rumah. Maka padi - beras
- nasi, bubur dll.
Orang
Kalimantan percaya bahwasanya padi atau beras itu ada roh semangatnya, sama
dengan rezeki. Ya layaknya makhluk hidup.
Nama semula
jadi asal beras ini adalah " GAULAHU KUNFAYAKUN" Nabinya adalah nabi
Sulaiman dan malaikat penjaganya adalah malaikat Qosim.
Aplikasinya
adalah dengan ucapkanlah salam ketika mencuci beras untuk dimasak
"
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh salaamung qaulam mirrobbirrahiim
GAULAHU KUNFAYAKUN lalu kirimkan alfatihah kepada malaikat Qosim penjaganya dan
nabi Sulaiman'.
"
Allahumma alhamdulillah semoga beras ini menjadi berkah dan bertambah berkat
Lailaha illallahu Muhammad rasulullah".
Insya Allah
semoga yang mengamalkan mendapat berkah dan kelimpahan sehingga tidak
kekurangan pangan.
Ingatlah
ketika buang nasi ke bumi hakikatkan untuk makhluk Allah lainnya dan jangan
suka mubazir.
Coba saat
kita puasa, parah lagi bila orang yang kelaparan bukan karena puasa tapi memang
karena keadaan dan kemiskinan yang melanda, ya Allah betapa sedihnya hidup ini
wallahu A'lam.
Yang ingin
mengamalkan silahkan tulis Qobiltu + Al fatihah buat saya dan ke 2 orang tua
saya
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Semoga Bisa
Bermanfaat
Salam Jaya…
Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Raya
From
Martapura OKU Timur Sumatera Selatan
vikyfirst@gmail.com
☆☆☆☆☆
Qobiltu al fatihah
BalasHapusQobiltu saya trima ijazah ilmu nama semula jadi beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfateheh..
BalasHapusQobiltu...saya trima ijazah ilmu asal mula nama beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfatehah
BalasHapusQobiltu...saya trima ijazah ilmu asal mula nama beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfatehah
BalasHapus