Bima

Bima

17 Januari, 2018

SEMULA JADI BERAS UNTUK KEREZEKIAN

Seluruh pembaca blog ini semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan berkahnya untuk kita semua aamiin.

Masih dari alam semula jadi kali ini saya ingin berbagi sebuah khazanah makrifat dan hakikat beras untuk tercukupi pangan.

Khazanah ilmu ini saya dapat ketika ikut panen di Kalimantan Tengah, yang mana walau pun zaman kita sudah modern tapi petani-petani di sini masih tidak melupakan budaya dan tradisi dari leluhur yang masih dipertahankan.

Beras adalah termasuk dalam sembako kita selain beras ada jagung dan sagu yang merupakan makanan pokok di daerah-daerah tertentu. Beras adalah bahan pangan wajib untuk kita. Bahkan pangan ini menjadi prioritas untuk dalam repelita negara kita yaitu meningkatkan swasembada pangan.

Artinya masalah perut ini jadi nomor satu di negara kita tidak heran juga di tempatku ada mindset yang sepertinya mendarah daging bagi sebagian orang yang penting ada nasi atau makanan untuk besok, cukuplah sudah hal lain kurang penting. Bila perut kenyang maka semuanya pun jadi nyaman dikerjakan, dll. kalimat yang menunjukkan pentingnya makanan terkhusus beras ini.

Menurut guruku dulu padi asal beras adalah salah satu tumbuhan-tumbuhan terawal tercipta makanya nama asalnya berdekatan dengan nama asal besi dan perempuan. Untuk membuktikan itu bila ada yang kebal coba anda ambil padi tua yang berwarna hitam, pakaikan untuk menghantam orang yang punya kebal insya Allah kekebalannya akan tembus. Nama semula jadi asal padi biasanya diamalkan oleh orang yang bercocok tanam di Kalimantan Tengah tapi saya tidak membahas itu tapi beras.

Analogi beras dengan padi ini seperti papan dengan pohon. Bakunya adalah pohon lalu dibelah jadi papan lalu jadi meja, rumah dll. Pohon-papan-rumah. Maka padi - beras - nasi, bubur dll.

Orang Kalimantan percaya bahwasanya padi atau beras itu ada roh semangatnya, sama dengan rezeki. Ya layaknya makhluk hidup.

Nama semula jadi asal beras ini adalah " GAULAHU KUNFAYAKUN" Nabinya adalah nabi Sulaiman dan malaikat penjaganya adalah malaikat Qosim.

Aplikasinya adalah dengan ucapkanlah salam ketika mencuci beras untuk dimasak

" Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh salaamung qaulam mirrobbirrahiim GAULAHU KUNFAYAKUN lalu kirimkan alfatihah kepada malaikat Qosim penjaganya dan nabi Sulaiman'.

" Allahumma alhamdulillah semoga beras ini menjadi berkah dan bertambah berkat Lailaha illallahu Muhammad rasulullah".

Insya Allah semoga yang mengamalkan mendapat berkah dan kelimpahan sehingga tidak kekurangan pangan.

Ingatlah ketika buang nasi ke bumi hakikatkan untuk makhluk Allah lainnya dan jangan suka mubazir.

Coba saat kita puasa, parah lagi bila orang yang kelaparan bukan karena puasa tapi memang karena keadaan dan kemiskinan yang melanda, ya Allah betapa sedihnya hidup ini wallahu A'lam.

Yang ingin mengamalkan silahkan tulis Qobiltu + Al fatihah buat saya dan ke 2 orang tua saya

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Semoga Bisa Bermanfaat

Salam Jaya… Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Raya

From Martapura OKU Timur Sumatera Selatan

vikyfirst@gmail.com


☆☆☆☆☆

4 komentar:

  1. Qobiltu saya trima ijazah ilmu nama semula jadi beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfateheh..

    BalasHapus
  2. Qobiltu...saya trima ijazah ilmu asal mula nama beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfatehah

    BalasHapus
  3. Qobiltu...saya trima ijazah ilmu asal mula nama beras dengan haq dan sempurna atas ijin allah.. Alfatehah

    BalasHapus