Bima

Bima

17 Oktober, 2017

Adab Murid Kepada Guru

Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan :

ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشیخ وعلى قدر ما یكون كبر مقداره عندك یكون لك ذالك المقدار عند لله
من غیر شك
.
“ Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya ( maksudnya terbukanya hijab” batinnya ), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu  “.

Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, “ Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku kepadaku  “.

Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :

عقوق الوالدین تمحوه التوبة وعقوق الاستاذین لا یمحوه شيء البتة

“ Durhaka kepada orang tua dosanya bisa di hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yang dapat menghapusnya  “

Habib Abdullah al Haddad mengatakan Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali. ”

Beliau juga berkata, Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, “ Perintahkan aku ini, berikan aku ini ! ”, karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yang memandikannya ”.

Para ulama ahli hikmah mengatakan, Barangsiapa yang mengatakan ” kenapa ? ” Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ”. ( Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56 )

Para ulama hakikat mengatakan, 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan ( batin,adab dan baik sangka ) antara murid dengan gurunya.”

Semoga bermanfaat....

Baca dulu ini ulangi 40x setelah itu berkacalah... lalu tanya hatimu... apakah kamu sudah punya adab…..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar