Bima

Bima

09 Januari, 2018

Ilmu Semula Jadi Multi Fungsi

Kali ini saya mau bagikan keilmuan yang saya dapat dari julak atau pakde yang berada di Barito Utara Kalteng beliau digelar di sana Bintang Lima ( gelar kehormatan untuk pelaku kebathinan yang diakui, di atasnya ada Pangkalima atau sering juga disebut Panglima) Setelah lumayan lama tidak berjumpa dalam satu kesempatan saya diberikan keilmuan ini yang insya Allah termasuk dalam keilmuan semula jadi multi fungsi seperti keselamatan, kerezekian, disenangi orang dll

Sedikit saya tulis wawasannya untuk lebihnya wawasan tentang makrifat salam, seperti kita ketahui dalam sebuah hadits shohih dinyatakan bahwasanya Ridlo Allah juga tidak lepas dari dari ridlo orang tua artinya ada hubungan yang kuat antara orang tua kita dengan Allah bahkan dikatakan bahwasanya Tuhan yang nampak di bumi ini adalah orang tua kita makanya setinggi apapun ilmu, sekaya apapun harta tapi bila orang tua tidak ridlo bahkan sering meneteskan air mata sebab sakit hati dengan kata dan tingkah kita niscaya semua itu sia-sia bahkan dipastikan celaka dunia lebih-lebih di akhirat kelak, begitu banyak cerita tentang anak durhaka yang melegenda sepeti Malin Kundang dari Sumatera, di Kalteng ada namanya batu menangis dll

Ingatlah jasa orang tua terhadap kita tidak mungkin kita bisa sebesar dan sedewasa sekarang tanpa ada jerih payah orang tua kita, betapa banyak air mata dan peluh menetes untuk menjaga dan mengasuh kita dan percayalah hanya orang tua kita yang rela menyerahkan apapun demi kita bahkan nyawanya bila perlu. Maaf rada panjang tapi berhubungan dengan keilmuan yang saya bagikan ini insya Allah saya sendiri adalah pengamal ilmu ini saya tidak perlu cerita bla-bala... Bagi yang mau mengamalkan silahkan semoga bermanfaat dan yang tidak anggap khazanah, bila bertentangan dengan keilmuan tinggi anda saya dengan segala kerendahan hati memohon maaf.

Berikut ini amalannya yaitu :

Assalamu alaikum warahmatullahi wb bapakku ... ( sebut nama dan binnya contoh Bapakku Marjan bin Paijo /  seraya menghadapkan wajah ke sisi kanan seperti salam dalam sholat )

Assalamu alaikum warahmatullahi wb ibuku ... ( sebut nama dan binnya contoh Ibuku Sisri bin Sosro,  seraya menghadapkan wajah ke sisi kiri seperti salam dalam sholat )

Assalamu alaikum warahmatullahi wb…. (  nama kita sendiri contoh nama Bejo bin Marjan binti Sisri / seraya menghadapkan wajah ke arah depan ) tambahan saja walau tidak membahas karena akan sangat paanjang bahwa kita terdiri dari dzahir dan bathin, yang dzahir ini bisa saja akan dikebumikan suatu saat kelak dan hancur bersama tanah serta binatang di dalamnya namun yang bathin ini bersifat abadi yang akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di dunia ini.

Kirim Al fatihah bisa satu-satu boleh juga sekaligus untuk semuanya...Amalan ini bebas kapan saja boleh, waktu mau keluar rumah, sehabis sholat dll

Untuk orang tuanya yang sudah meninggal makrifatkan rasakan orang tua kita benar-benar ada hadir saat kita ucapkan salam karena pada hakikatnya mereka masih ada dan mengawasi kita walau mungkin jasadnya sudah dikubur.

Dan yang masih hidup boleh minta ridlo langsung dengan orang tuanya setiap berangkat kerja, keluar rumah dll, insya Allah hidup akan terasa lebih mudah dan indah amalan ini bisa digabungkan dengan amalan lain yang serupa.

Dalam sebuah riwayat bahwasanya ketika ajal mau menjemput saat sekarat kita, maka datanglah orang tua kita yang sudah tiada, dari kanan bapak kita dan dari kiri ibu kita, insya Allah pengamal amalan ini akan dimudahkan juga dalam menghadapi sakaratul maut, untuk yang mau mengamalkan saya kira tidaklah berat untuk sekedar Qobiltu dan hadiahkan Alfatihah untuk julak Madri sebagai pemberi keilmuan ini, yang bagi saya pribadi banyak sekali manfaatnya.

Yang ingin mengamalkan silahkan tulis Qobiltu + Al fatihah buat saya dan ke 2 orang tua saya

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Semoga Bisa Bermanfaat

Salam Jaya… Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Raya

From Martapura OKU Timur Sumatera Selatan

vikyfirst@gmail.com

☆☆☆☆☆

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilmu Meraih Hajat Mendesak